Mahasiswa FTK Berhasil Meraih Juara dalam Lomba Keterampilan Mengajar

Mahasiswa Fakultas Teknologi dan Kejuruan (FTK) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah nasional. Kali ini, mereka berhasil menjadi finalis dalam Lomba Inovasi Pendidikan Nasional 2025, sebuah ajang bergengsi yang mengedepankan kreativitas dan solusi solutif untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa FTK tidak hanya kompeten dalam bidang teknik dan kejuruan, tetapi juga mampu menghadirkan inovasi yang berdampak langsung bagi dunia pendidikan.

Lomba Inovasi Pendidikan Nasional 2025

Lomba Inovasi Pendidikan Nasional adalah kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tujuan utama dari lomba ini adalah menggali dan mengapresiasi ide-ide kreatif mahasiswa yang mampu memberikan solusi terhadap tantangan dalam sistem pendidikan Indonesia.

Mengusung tema “Inovasi Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045”, kompetisi tahun ini diikuti oleh lebih dari 500 tim dari berbagai https://ftkuinsgd.ac.id/ perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Setelah melewati seleksi ketat dalam tahap proposal dan prototype, hanya 30 tim yang dinyatakan lolos ke babak final, termasuk tim dari FTK UNESA yang menonjol berkat gagasannya yang menggabungkan teknologi, pendidikan, dan kearifan lokal.

Tim Mahasiswa FTK: Kolaborasi Antardisiplin Ilmu

Tim dari FTK UNESA terdiri dari tiga mahasiswa yang berasal dari program studi berbeda, namun mampu bekerja secara kolaboratif untuk mewujudkan satu inovasi pendidikan yang unik dan aplikatif. Mereka adalah:

  1. Nadya Pramesti (Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 2021) – Pemimpin tim dan pengembang konsep pembelajaran.
  2. Muhammad Rafi (Pendidikan Teknik Informatika, 2022) – Pengembang aplikasi dan ahli teknologi informasi.
  3. Intan Ayu Larasati (Teknologi Pendidikan, 2021) – Peneliti pengguna dan evaluator prototype.

Proyek yang mereka ajukan bernama “EduGame Nusantara”, yaitu sebuah platform pembelajaran digital berbasis permainan edukatif yang terinspirasi dari permainan tradisional Indonesia. EduGame Nusantara dirancang untuk anak-anak sekolah dasar di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), dengan tujuan meningkatkan literasi, numerasi, dan nilai-nilai budaya melalui pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan kontekstual.

Konsep EduGame Nusantara

EduGame Nusantara bukan sekadar permainan digital biasa. Platform ini menggabungkan teknologi game-based learning dengan cerita rakyat dan budaya lokal Indonesia sebagai bagian dari konten edukatifnya. Setiap permainan yang tersedia dalam aplikasi membawa pesan moral, muatan lokal, serta penguatan kompetensi dasar siswa.

Contohnya, permainan “Lompat Tali Cerdas” mengajak siswa untuk menjawab soal matematika sambil menjalani tantangan seperti permainan lompat tali. Permainan “Benteng Literasi” mengajarkan kosakata dan tata bahasa melalui simulasi menjaga benteng dari gangguan. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur suara dalam bahasa daerah untuk mendekatkan anak-anak dengan bahasa ibu mereka.

Yang membedakan EduGame Nusantara dari aplikasi edukasi lainnya adalah pendekatannya yang berbasis nilai-nilai budaya dan inklusivitas. Aplikasi ini ringan, dapat digunakan secara offline, dan dioptimalkan untuk perangkat dengan spesifikasi rendah, sehingga sangat cocok untuk diterapkan di daerah-daerah dengan keterbatasan infrastruktur teknologi.

Proses Pengembangan dan Uji Coba Lapangan

Dalam proses pengembangannya, tim FTK melibatkan berbagai pihak, mulai dari guru, kepala sekolah, hingga siswa di beberapa sekolah dasar di daerah Lamongan dan Bojonegoro sebagai responden uji coba. Dengan pendekatan user-centered design, mereka menggali kebutuhan dan hambatan yang dihadapi pengguna untuk menghasilkan aplikasi yang benar-benar sesuai dengan konteks nyata di lapangan.

Uji coba menunjukkan hasil positif. Guru merasa terbantu dengan adanya media pembelajaran yang menyenangkan, sementara siswa menjadi lebih antusias mengikuti proses belajar. Data awal menunjukkan peningkatan skor literasi siswa hingga 25% setelah menggunakan aplikasi selama dua minggu.

Presentasi Final dan Apresiasi Juri

Babak final Lomba Inovasi Pendidikan berlangsung pada tanggal 10–12 Mei 2025 di Jakarta. Tim FTK UNESA mempresentasikan proyek mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari akademisi, praktisi pendidikan, serta perwakilan dari Kemendikbudristek dan startup teknologi pendidikan.

Presentasi mereka mendapat pujian atas keselarasan antara konsep, kebutuhan pengguna, dan potensi dampak sosialnya. Salah satu juri, Prof. Endang Wahyuni dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa EduGame Nusantara merupakan salah satu contoh terbaik dari pemanfaatan teknologi yang kontekstual dan berakar pada budaya bangsa.

Respons dari Fakultas dan Universitas

Prestasi ini disambut dengan bangga oleh seluruh civitas akademika FTK dan UNESA. Dekan FTK, Dr. Budi Santosa, M.T., menyampaikan bahwa capaian ini menjadi bukti bahwa mahasiswa FTK mampu berinovasi tidak hanya dalam bidang teknologi industri, tetapi juga dalam pengembangan sistem pendidikan.

Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menyampaikan ucapan selamat dan mengajak seluruh mahasiswa untuk mengikuti jejak tim FTK dengan terus berinovasi dan berkontribusi untuk masyarakat luas. Beliau menegaskan bahwa inovasi pendidikan adalah salah satu fokus utama kampus dalam mendukung Merdeka Belajar dan Revolusi Industri 5.0.

Tantangan dan Pelajaran

Dalam wawancara setelah pengumuman finalis, Nadya Pramesti mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam proyek ini adalah menjembatani antara teknologi dan konteks sosial-budaya.

Mereka harus memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan bukan hanya canggih secara teknologi, tetapi juga relevan, mudah dipahami, dan dapat diterima oleh masyarakat pengguna. Kolaborasi lintas disiplin dan pendekatan empati terhadap pengguna menjadi kunci utama keberhasilan mereka.

Muhammad Rafi menambahkan bahwa pengalaman ini membuka mata mereka terhadap pentingnya inovasi berbasis kebutuhan nyata. Menurutnya, teknologi bukan hanya tentang kecepatan dan efisiensi, tetapi juga tentang kebermanfaatan.

Masa Depan EduGame Nusantara

Menjadi finalis dalam Lomba Inovasi Pendidikan bukanlah akhir dari perjalanan tim FTK UNESA. Saat ini, mereka sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa dinas pendidikan daerah untuk melakukan pilot project penggunaan EduGame Nusantara secara lebih luas.

Selain itu, mereka juga berencana untuk mengembangkan versi lanjutan dari aplikasi yang mencakup jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta memperkaya konten budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Rencana lain termasuk pengajuan hak cipta dan potensi inkubasi startup pendidikan yang dapat menjembatani dunia kampus dan kebutuhan masyarakat.

Kesimpulan

Keberhasilan mahasiswa FTK menjadi finalis dalam Lomba Inovasi Pendidikan Nasional 2025 merupakan bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam membentuk masa depan pendidikan bangsa. Melalui kreativitas, kolaborasi, dan semangat untuk memberikan solusi atas masalah nyata, mereka menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari ruang kelas, laboratorium, dan bahkan dari ide-ide sederhana yang diwujudkan dengan semangat dan komitmen.

EduGame Nusantara menjadi contoh inspiratif bahwa inovasi pendidikan tidak harus mahal atau rumit, namun harus relevan, membumi, dan berdampak nyata. FTK UNESA telah membuktikan bahwa mahasiswa teknik dan kejuruan bukan hanya pembuat mesin, tetapi juga pembuat masa depan.

Jika Anda ingin mendalami lebih lanjut tentang proyek ini atau ingin menghadirkan inovasi serupa di sekolah atau daerah Anda, tidak ada salahnya untuk mengenal lebih dekat para inovator muda dari FTK – agen perubahan pendidikan yang terus bergerak maju untuk Indonesia yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *